rangkaian eks Tokyu seri 8500 yang dulu beroperasi di jalur Den'en'toshi dengan nomor rangkaian 8618F, yang hingga tulisan ini diketik masih menggunakan livery biru-kuning. 8618F sendiri didatangkan ke Indonesia pada tahun 2008 silam, dan mulai berdinas pada tanggal 16 Oktober 2008. Di Jepang sendiri, rangkaian ini mulai berdinas sejak 1976. Di tahun-tahun awal 8618F beroperasi, rangkaian ini berjalan dengan formasi 6 kereta yang cukup ajaib: unit kereta yang benar-benar baru hanyalah 8618, 8724, dan 8518, sementara unit lainnya adalah percampuran dengan Tokyu seri 8000 dengan nomor rangkaian 8033F, sampai-sampai ada kereta pengikut (trailer) dengan kabin masinis nomor 8034 di tengah rangkaian .
Pada tahun 1979, kereta 8034 akhirnya digantikan oleh kereta pengikut tanpa kabin nomor 8935, sehingga hilanglah keajaiban dari formasi tersebut . Pada tahun 1982, rangkaian ini diperpanjang menjadi 8 kereta, dengan memasukkan kereta motor 8846 dan trailer 8954. Pada tahun yang sama, rangkaian ini diperpanjang kembali menjadi 10 kereta dengan memasukkan kereta motor 8855 dan 8753.
Pada tahun 1985, kereta motor 8134 dilepas dan ditukar dengan kereta motor 8780, sedangkan kereta 8134 sendiri dialihkan ke rangkaian 8013F. Dan akhirnya pada tahun 1989, kereta motor 8217 dilepas dan ditukar dengan kereta motor 0811, sedangkan kereta 8217 dialihkan ke rangkaian 8035F. Formasi tahun 1989 inilah yang akhirnya menjadi formasi baku rangkaian ini selama beroperasi di jalur Den'en'toshi sampai tahun 2008.
Pada tahun 1994, seperti halnya dengan sebagian besar rangkaian KRL Tokyu 8500 lain, rangkaian ini juga tersentuh dengan modernisasi penampil tujuan, sehingga tipe penampil tujuannya diganti dari tipe rol menjadi LED triwarna .Ketika akan didatangkan ke Indonesia pada tahun 2008, rangkaian ini diperpendek kembali menjadi 8 kereta dengan melepas kereta motor 8846 dan 8780, dikarenakan pada saat itu situasi prasarana di Jabodetabek belum mampu menampung rangkaian dengan formasi yang lebih panjang dari 8 kereta, sehingga hanya 8 kereta saja dari formasi 1989 tersebut yang dibawa ke Indonesia. Selain itu,cowcatcher asli dari rangkaian ini yang telah dipasang juga dilepas di Jepang dengan suatu alasan tertentu.
Setelah tiba di Indonesia bersama dengan 8612F, rangkaian ini langsung disesuaikan dengan keadaan yang ada di Jabodetabek, dan diberikan livery kuning-hijau yang merupakan kebalikan dari 8612F. Kalau 8612F memiliki lengkungan di bagian bawah belt, maka 8618F memiliki lengkungan di bagian atas belt. Awal-awal berdinas di Indonesia, rangkaian ini lebih sering berdinas di jalur Bekasi, baik sebagai KRL AC Ekonomi ataupun KRL Ekspres AC, dan hanya sesekali di lintas Bogor .
Rangkaian ini kemudian menjalani perawaan akhir lengkap pertamanya pada tahun 2011, di mana warnanya berubah menjadi biru-kuning seperti pada rangkaian yang lainnya. Kemudian pada perawatan akhir berikutnya, rangkaian ini diberi penomoran Kemenhub dengan urutan K1 1 08 25 sampai K1 1 08 32, dengan porsi warna biru yang makin memanjang dan penomoran muka diberikan dengan font lokal, serta penampil rute ditutupi logo PT KAI.
Pada tahun 2014, karena sebuah alasan tertentu, kereta SaHa 8935 ditukar dengan SaHa 8911 dari 8611F. Dan pada pertengahan tahun 2015, rangkaian 8618F menjalani perawatan akhirnya yang terakhir, di mana penomoran depan diubah lagi menjadi seperti pada rangkaian 8608F, serta porsi warna biru pada muka rangkaian menjadi penuh seperti pada rangkaian 8612F dan 8608F.
Di lansir dari : re-digest.web.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar