Senin, 27 Juni 2016

Seputar Tentang Stasiun Besar Gambir (GMR)

Indonesia Railway News - Stasiun Gambir (GMR) adalah Stasiun Besar yang terletak di daerah Gambir , Jakarta Pusat. Stasiun ini dibangun pada tahun 1930-an dengan nama Stasiun Koningsplein dan direnovasi secara besar-besaran menjadi stasiun jalur layang pada tahun 1990-an. Stasiun yang terletak pada ketinggian +16 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi (DAOP) I Jakarta . Stasiun ini memiliki 4 jalur dengan 2 sepur lurus yaitu jalur 2 dan jalur 3 .

Stasiun ini melayani transportasi kereta api kelas eksekutif dan campuran eksekutif-bisnis dari dan menuju kota-kota penting dan utama di Pulau Jawa , tetapi sayang nya KRL/Commuter Line tidak berhenti di stasiun ini dan tidak melayani naik turun penumpang di stasiun ini sejak pertengahan tahun 1990-an . Untuk kereta api kelas ekonomi , bisnis , dan sebagian perjalanan KRL dilayani di Stasiun Pasar Senen. Di Stasiun Gambir tersedia pula bus DAMRI untuk menuju Bandara Soekarno-Hatta .

Posisi Stasiun Gambir berada tepat di sebelah timur Monumen Nasional (Monas) serta terhubung akses jalan menuju Monas.

Di wilayah Weltevreden terletak di sebelah kanan Gereja Willem di Koningsplein Oost , yang kini kita sebut dengan Jl . Medan Merdeka Timur, pada tahun 1871 merupakan halte Koningsplein (halte Lapangan Raja). Halte kereta api ini terdapat beberapa ratus meter di selatan dari tempat Stasiun Gambir kini berada. Haltenya dikelola sampai tahun 1884 oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij. Bangunannya berbentuk kecil dan sangat sederhana .

Halte itu kemudian digantikan oleh Stasiun Weltevreden, yang dibuka pada tanggal 4 Oktober tahun 1884 di tempat bangunan Stasiun Gambir kini berdiri . Sampai tahun 1906 , stasiun pemberangkatan untuk tujuan Bandung dan Surabaya. Gedungnya mempunyai atap yang bertumpu pada bantalan besi cor menurut rancangan SS (Staatsspoorwegen), demikian keterangan pada tahun 1881. NIS hingga saat itu tidak menempatkan atap-atap jenis tersebut, sementara SS telah menempatkannya di beberapa tempat.

Pada tahun 1928, setelah pengambilalihan SS pada tahun 1913, stasiun itu diperbesar dan satu tahun kemudian mengalarni perubahan besar-besaran di mana tampak luar bangunan dengan gaya art-deco. Atap penutup diperpanjang pada tahun 1928 hingga ke sisi utara sepanjang 55 meter. Kemudian pada tahun 1937 stasiun itu diresmikan sebagai Stasiun Batavia Koningsplein dan kemudian bernama Gambir.

Pada tahun 1990-an telah terjadi renovasi stasiun di ruas Manggarai-Jakarta Kota, menjadi jalur layang.

Informasi ini di peroleh dari Wikipedia Ensiklopedia Bebas .  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar